Berdamai Dengan Hati


"Berdamai dengan hati" terdengarnya mudah tapi seringkali gagal dan sulit untuk mewujudkannya. Seringkali di saat aku mencoba kembali, aku terpuruk dan juga pikiran yang tidak bisa aku kontrol membuat diriku semakin sulit untuk berdamai dengan hati. Belum lagi tugas kita sebagai ibu yang sangat menguras tenaga dan pikiran.

Aku tidak bisa memaksa orang lain atau bahkan suami sendiri harus bisa selalu memahami, biarpun sebetulnya aku hanya ingin di dengar. 
Lalu bagaimana?

Ada satu kutipan yang selalu aku ingat "Some things are up to us, some things are not up to us" 

-Epictetus (Enchiridion)
"Ada hal-hal di bawah kendali (tergantung pada) kita, ada hal-hal yang tidak di bawah kendali (tidak tergantung pada) kita."  

Salah satu contoh yang TIDAK DI BAWAH KENDALI KITA yaitu OPINI ORANG LAIN. Pasti adakan yang pernah mendapatkan opini seperti "kuliah cuma jadi ibu rumah tangga." Itu sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Kita tidak bisa mengatur orang akan berpendapat apa, karena itu di luar kendali kita. Jangan jadikan hal-hal yang tidak dibawah kendali membuat kita terpuruk. Karena itu penyebab sulitnya kita berdamai dengan hati.

Kemudian salah satu contoh yang DI BAWAH KENDALI KITA yaitu KEINGINAN kita:
Seperti kamu mau makan apa hari ini?
Apa yang kamu mau lakukan hari ini? 

Selalu belajar mendengarkan hati kamu. Kita tidak bisa menggantungkan kebahagiaan kita kepada orang lain. Kebahagiaan itu kita yang ciptakan sendiri, semua bersumber dari pikiran kita. Ketika kita sudah bisa memahami dan mengontrol pikiran kita, kita sudah bisa mulai berdamai dengan hati. 

Kita juga bisa melakukan sesuatu yang membuat kita merasa nyaman dan tenang, misalnya menulis, menggambar, olahraga, membaca buku, menonton dan lain-lain.

Komentar

Postingan Populer