Ibu Berhak Memilih
Kalian tahukan jadi ibu artinya belajar untuk merelakan waktu, impian, dan hobby?
Tapi apa ibu berhak memilih untuk melanjutkan hidup dan mimpinya?
Kalau jawabanku berhak dong. Aku seorang ibu dari tiga anak yang masing-masing usianya selisih dua tahun. Pada saat aku memutuskan untuk menjadi ibu dan merawat anak-anakku hanya dengan suami artinya aku sudah siap untuk kehilangan waktu, impian, dan hobby aku hanya "sementara".
Kenapa aku bilang sementara?
"Karena ada waktunya aku akan kembali mengejar impianku di saat anak-anak sudah lebih mandiri (setiap ibu waktunya tidak bisa di samakan). Pastinya tidak mudah buat aku untuk bersabar. Pernah ada di titik terendah sebagai ibu, merasa kesepian, tidak berdaya, tidak percaya diri, dan banyak hal yang mengakibatkan emosiku tidak baik. Sebagai ibu ataupun orang tua aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak dan keluarga."
Tidak ada pilihan lain selain belajar berdamai dengan keadaan.
Susah? Susah banget😞.
Kebahagiaan ibu adalah kebahagiaan seluruh rumah. Butuh beberapa tahun aku mulai bisa berdamai dengan keadaan, bisa menemukan kebahagiaan itu ketika aku terus berdaya dan berkarya. Aku menyadari hal itu membuat hidupku seperti terisi kembali, lebih semangat menjalani hidup, memliki tujuan, mimpi, bahkan aku lebih bisa mengenal diriku saat ini dibanding yang dulu💗.
Memiliki jeda karir yang sangat panjang dan harus memulai dari bawah kembali (nol) tidak masalah buat aku, aku lebih menyesal kalau aku tidak berbuat apa-apa untuk hidupku. Hidupku adalah tanggung jawabku sendiri, bukan orang lain bahkan suamiku sendiri.
Lalu apakah menjamin aku bakal berhasil seperti apa yang aku mau? Belum tentu, paling tidak aku sudah berusaha dan belajar. Aku juga ingin memberikan contoh kepada anak-anakku tidak ada kata terlambat untuk belajar dan mengejar mimpi.
Menurutku berdiam diri atau tidak melakukan apa-apa bukan jalan keluar. Kesempatan tidak pernah datang sendiri. Terus semangat, berdaya, dan kejarlah impianmu ibu 😊💪.
Komentar
Posting Komentar