Menjadi Lebih dari Seorang Ibu
Menjadi ibu adalah peristiwa yang mengubah dan mengajari aku dalam banyak hal. Aku rasa semua ibu tahu hal itu benar. Tubuh mengalami perubahan “melar” dari kecil menjadi besar, sebagai tempat si kecil berkembang sampai dia lahir ke dunia. Tubuh kembali menyusut dengan meninggalkan garis-garis yang berbeda-beda di setiap ibu.
Bukan hanya tubuh
yang berubah tapi title kita
juga berubah menjadi “Ibu”. Aku rasa itu title terindah
yang aku dapatkan. Bayangkan ada manusia kecil yang memanggil kita dengan ibu
dengan tatapan mata yang hangat dan seolah-olah kita adalah pelindung dan
penolongnya.
kholiya elvina |
Sebelum menjadi ibu aku tahu apa yang aku mau, aku memiliki mimpi, dan tujuan. Sebetulnya aku bisa tetap memiliki semua itu ketika aku menjadi ibu, tetapi banyak yang kehilangan identitas dirinya setelah menjadi ibu.
Berikut cara aku bisa kembali menjadi lebih dari seorang ibu:
https://id.pinterest.com/kholiaelvina/ |
- SIAPA AKU?
Pertanyaan yang sering muncul ketika kita mengalami krisis identitas, itu nyata dan terjadi di diriku. Krisis identitas itu datang biarpun kita sudah siap menjadi ibu sepenuhnya. Ketika aku memutuskan untuk menjadi ibu, aku tidak bisa menghindari kehidupan sebagai ibu. Tetapi aku terjebak hanya sebagai ibu. Apalagi aku adalah full ibu rumah tangga tanpa asisten ibu rumah tangga, dengan melakukan kegiatan yang berulang-ulang setiap harinya. Hal yang pertama aku lakukan adalah mengatasi masalah ini lebih dulu.
Menenangkan hati, pikiran, mengatur nafas, dan merasakannya di saat semua anak-anak sudah tidur. Mencoba menyapa diri dengan pertanyaan “apa kabar liya?”, “kamu baik-baik saja?”, “apa yang kamu suka?”, “apa yang kamu tidak suka?”, “apa kamu bahagia?” dan pertanyaan lain seperti halnya kita berbicara dengan sahabat.
2. LAKUKAN SESUATU UNTUK DIRI KITA
Setelah melahirkan aku belajar mencintai diriku sepenuhnya dengan segala perubahan yang aku terima, tetapi aku harus sadar bahwa tubuhku ini berhak mendapatkan perlakuan yang baik dariku. Sebagai bentuk rasa terima kasihku kepada Tuhan dan diriku, hal yang pertama aku lakukan untuk diriku adalah dengan berolahraga. Berolahraga membuat hati dan pikiranku bahagia.
https://www.instagram.com/reel/CztPWCULzCh/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
Banyak hal yang kamu bisa lakukan selain itu misalnya:
- Membaca buku
- Membuat jurnal
- Menonton
- Pergi ke salon dll
Setiap orang berbeda-beda, lakukan apa yang terbaik, dan nyaman buat dirimu. Langkah ini bisa mengembalikan diri kita seutuhnya di luar dari peran kita sebagai ibu.
3. LUANGKAN WAKTU BERSAMA TEMAN
Bertemu teman dan saling bertukar cerita biarpun hanya sebentar, itu membantu mengembalikan mood aku. Jika memungkinkan aku mengajak anak-anak untuk ikut bersama.
4. Menemukan Passion
Menjadi ibu itu luar biasa dan aku menikmatinya. Aku tidak bisa membohongi diriku bahwa ada sesuatu yang belum terpenuhi sebagai ibu. Aku tahu ketika anakku baru lahir dan hingga beberapa bulan aku harus fokus menjadi ibu. Setelah anak-anak sudah mulai “mandiri” sudah saatnya aku kembali menemukan passion aku. Biarpun sebelumnya aku terjebak dengan waktu lama untuk selalu mengurus hal yang sama dan sampai lupa dengan diriku.
Apa yang membuat aku semangat dan terseyum ketika melakukannya?
Aku suka dengan kreatifitas dan menulis, jadi aku memutuskan untuk membuat sesuatu yang aku bagikan di instagram. Aku juga mencoba mengikuti kelas-kelas online menulis, membuat konten, dan bergabung di beberapa komunitas untuk ibu. Banyak hal yang aku dapat / aku pelajari, teman baru di dunia maya yang positif, dan selalu mendukung.
Jadi jangan lupa untuk kembali ke apa yang ibu suka dan selalu semangat ya bu :).
Komentar
Posting Komentar